Wisata Backpacker ke Dataran Tinggi Dieng

13:27

Hello world!

Happy new year 2017!
Kali ini saya mau bercerita seputar trip ke Dieng bulan lalu, tepatnya tanggal 9-11 Desember 2016.

Saya bersama 3 rekan yang lain memutuskan untuk berangkat ke Dieng dengan join open tripnya Fun Trip (sebelumnya saya pernah join open trip Karimun Jawa by Fun Trip juga).

Di open trip Dieng by Fun Trip ini, saya hanya perlu menyiapkan uang senilai 540k dan barang-barang bawaan seperlunya, dan bisa langsung cus berangkat.

Day 1 - Jumat, 9 Desember 2016
Menuju meeting point di Semanggi jam 19.00-20.00, saya sudah berangkat dari kawasan Kelapa Gading sejak pukul 17.00. Sayangnya masih kurang cukup waktunya, berhubung di weekend tersebut adalah long weekend (libur tanggal 12 Des nya). Saya tiba di Semanggi pk 19.30.
Jam 20.00 tepat medium bus kami berangkat. Lagi-lagi saya menyambung macet-macetan.
Sekitar pk 23.00 kami tiba di Rest Area Cikampek Km 19 dan kembali melanjutkan perjalanan.

Day 2 - Sabtu, 10 Desember 2016
Rombongan trip yang dijadwalkan tiba pukul 09.00 pagi di Dieng terpaksa hanya bisa bersabar dan pasrah. Pasalnya, jam 9 pagi tersebut kami masih entah di mana di perjalanan menuju ke Dieng, kalau tidak salah masih di Banjarnegara.
Setelah perjalanan panjaaaang dan putar memutar oleh bapak supir (bus kami platnya D), kami tiba di Dieng pukul 4 sore.
Hanya beristirahat sejenak di homestay, kami berangkat lagi menuju Teater Dieng ditemani oleh hujan.

Teater Dieng
Di kawasan ini, kita diajak untuk menyaksikan sejarah dan all about Dieng, termasuk lokasi-lokasi wisata yang ada, kekayaan alamnya, keunikan Dieng, dan sebagainya. Durasi film kurang lebih hanya 20 menitan.

Kawah Sikidang
Tak jauh dari Teater Dieng, ada Kawah Sikidang. Kawah yang masih sedikit aktif, namun tak berbahaya untuk dikunjungi. Di Kawah Sikidang ini kita bisa berfoto ria dengan spot-spot yang cukup bagus. Saat itu juga jam nya matahari terbenam sehingga saya bisa mengambil foto sunset.

Kawah Sikidang


Dari Kawah Sikidang, kami kembali ke homestay untuk makan malam dan beristirahat.

Day 3 - Minggu, 11 Desember 2016
Pagi-pagi jam 2 kami sudah dibangunkan untuk bersiap berangkat ke Puncak Sikunir.

Puncak Sikunir
Lokasi ini merupakan kawasan yang paling diminati wisatawan Dieng. Dengan julukan "Negeri di Atas Awan", seluruh wisatawan sudah bersiap mendaki "tracking" dari jam 3 pagi.
Mobil-mobil besar hanya bisa mengantarkan kami sampai titik parkir tertentu, kemudian untuk mencapai lokasi awal tracking bisa dengan berjalan kaki 2KM atau naik ojek seharga 10ribu per orang atau 15ribu per 2 orang. Saya memutuskan naik ojek saja untuk menghemat tenaga.

Tracking dimulai.
Tidak sesulit itu. Track cukup mudah, track sudah disediakan, tanjakan pun sudah berupa anak tangga, bahkan disediakan tali untuk memudahkan para pengunjung.
Yang membuat sulit hanyalah kabut yang begitu tebal serta penerangan yang tidak ada.
Bagi saya, Puncak Sikunir ini termasuk dingin *saya tidak kuat dingin*, sehingga saya memakai kupluk, sarung tangan, masker, dan jaket.
Selain itu, ramainya pengunjung juga membuat sulit berjalan dan tentunya sulit berfoto karena sangat sangat penuh pengunjung.

Sesampainya di puncak Sikunir, langit masih gelap dan semua orang sudah menunggu.
Waktu terus berlalu, belum ada tanda-tanda matahari akan muncul.
Awan tebal dan kabut ternyata hingga akhir tetap menghalangi sunrise, sehingga kesimpulannya, kami tidak bisa berfoto bersama Golden Rise di puncak sikunir.

Puncak Sikunir


Setelah berfoto-foto dengan keramaian, kami memutuskan untuk turun. Namun kerumunan pengunjung serta semakin banyaknya pengunjung yang baru berdatangan dan masih menanjak membuat kami harus antri untuk turun.

Telaga Warna
Dari Sikunir, kami melanjutkan trip ke Telaga Warna. Katanya sih Telaga Warna ini akan berwarna merah saat terkena pancaran matahari. Namun lagi-lagi kami tidak mendapatkan cuaca yang terbaik, tidak ada matahari sehingga warna telaga tetaplah hijau.

Telaga yang Tak Berwarna


Candi Arjuna
Lokasi terakhir tujuan kami adalah Candi Arjuna yang ternyata letaknya tidak jauh dari homestay tempat kami menginap. Tak banyak yang bisa dilihat di sana, hanya lapangan hijau luas dan ada 1 candi di tengah.

Usai sudah perjalanan kami explore Dieng. Sebelum pulang kami mampir ke pusat oleh-oleh. Saya membeli manisan Carica, buah khas Dieng *semacam pepaya muda*

Di tengah perjalanan pulang, lagi-lagi ada surprise, ban bus kami pecah. Sehingga kami lagi-lagi hanya bisa pasrah dan menunggu perjalanan pulang.
Kami tiba kembali di Jakarta pada pukul 04.00 pagi esoknya.

Overall, perjalanan cukup menyenangkan, rombongan trip lain cukup baik.
Hanya saja rasanya lebih lama perjalanannya daripada explore Diengnya :')

See you on next review!

You Might Also Like

0 comments

Popular Posts

Connect with me

Agatha Gabriele



Instagram @agiigaby


@agiigaby

Lihat profil LinkedIn Agatha GabrieleLihat profil Agatha Gabriele

Share your comments

Subscribe